Aku lagi menanti nih, dalam ketidakpastian pula. Kabut begitu pekat, sampai ku tak bisa memandang jauh... huhuhuhuhu.... Menanti dalam kabut adalah hal yang begitu mendebarkan dan juga menyebalkan. Karena kabut asap ini begitu menyesakkan dada ... boong ding..ruang tunggu nya kan ber AC, mana mungkin asap masuk.
Yah.. begini lah nasib pemudik, aku sekarang terjebak di bandara karena kabut asap. Menunggu asap itu hilang, Nasib lah....tunggu aja angin datang. Berdasarkan petugas bandara "tidak bs dipastikan kapan bisa depart, menunggu asap hilang saja. Dan berdasarkan kemarin delay bisa 3 jam haaaaaa............." Aku semakin panik karena pesawat aku jam 6.55 am dan kalau delay berarti insyaallah berangkat 9.55 am trus sampe Jakarta 10.55 am tunggu barang keluar bisa setengah jam, trus aku mesti ngejar pesawat ke Denpasar jam 11.15 am.... whuaaaaa..... emang bisa check in?? Sekarang cuma bisa berdoa, semoga angin datang...sehingga delay tidak terlalu lama :(
Pemerintah sih santai aja, wong asapnya gak sampai Jakarta. Tapi apa mereka pernah berpikir bahwa sebagian besar penduduk Sumatera dan Kalimantan merasa tersiksa dan dirugikan dengan ulah sebagian kecil pengusaha dan orang2 yang tidak bertanggung jawab sudah melakukan pembakaran demi perluasan lahan mereka??? Ini juga PR yang masih belum dibereskan oleh pemerintah kita. Tolong didengar Bapak2 dan Ibu2 yang mengatur Indonesia, ngurus asap aja gak beres :(
Btw : Cerita tentang perjalananku menyusul ya
No comments:
Post a Comment